Teori
menyatakan bahwa motivasi adalah salah satu unsur penting pengajaran yang
efektif. Motivasi juga dapat di artikan sesuatu yang membuat anda berjalan,
membuat anda tetap berjalan, dan menentukan kemana anda berusaha berjalan. Ini
dimaksudkan bahwa siswa yang ingin belajar dapat belajar tentang apapun dan
siswa itu dapat mengerahkan upaya yang diperlukan untuk mempelajari hal yang rumit.
Kesediaan mengerahkan upaya untuk belajar adalah produk dari banyak faktor,
yang berkisar dari kepribadian dan kemampuan guru hingga karakteristik tugas
pembelajaran tertentu, intensif untuk belajar, suasana, dan perilaku guru.
Motivasi penting karena mempunyai
peranan dalam kegiatan belajar .
Motivasi mempunyai kaitan yang erat dengan minat. Siswa yang memiliki minat
terhadap sesuatu bidang studi tertentu cenderung tertarik perhatiannya dan
dengan demikian timbul motivasi untuk mempelajarinya. Pembelajaran yang
berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreativitas pengajar.
Siswa yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu
memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan pencapaian
target belajar.
Terkait dengan Motivasi Pembelajaran di
Sekolah, Kita mengamati bahwa Ada tidaknya motivasi dalam diri peserta didik
dapat diamati dari observasi tingkah lakunya. Apabila peserta didik mempunyai
motivasi, ia akan bersungguh-sungguh menunjukkan minat, mempunyai perhatian,
dan rasa ingin tahu yang kuat untuk ikut serta dalam kegiatan belajar. Namun
dalam pengamatan kali ini, motivasi
eksternal lebih banyak ketimbang
motivasi internal. Iming-iming barang
mewah, berlibur ke obyek wisata favorit menjadi hal yang sering ditemui. Dorongan dari luar
ini membuat siswa lebih bersemangat belajar daripada kemauan dari dalam diri
siswa. Misalkan saja kita sebut siswa A. Pada awal semester lalu siswa ini
mendapat nilai yang kurang baik di sekolah. Karena kehancuran nilai yang ia
terima, orang tua mencoba memberikan les tambahan di suatu lembaga. Namun
sayang hasilnya tidak optimal. Lalu orang tua menjanjikan handphone seperti
yang siswa A kehendaki. Hasilnya LUAR
BIASA, siswa ini benar- benar terpacu untuk belajar. Bahkan waktu main
bersama teman pun ia kurangi demi mendapat handphone tersebut. Ini merupakan kemajuan yang amat baik.
Kemudian di kenaikan kelas ia mampu memajukan ranking di sekolah 10 tingkat
dari semester sebelumnya. Hal ini dikarenakan kuatnya motivasi eksternal yang
siswa A terima dari kedua orang tuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar